BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perubahan merupakan suatu proses dimana
terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status
yang bersifat dinamis, artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
ada. Perubahan dapat mencakup keseimbangan personal, sosial, maupun organisasi
unuk dapat menjadikan perbaikan atau penyempurnaan serta dapat menerapkan ide
atau konsep terbaru dalam mencapai tujuan tertentu.
Sebagai perawat yang professional, sangat
dibutuhkan perubahan dalam dunia praktek. Apalagi semakin berkembang tekhnologi
semakin berkembang ilmu pengetahuan. Maka, diperlukan perubahan setiap perawat
untuk kearah yang lebih professional.
Dimana dalam makalah ini akan membahas tentang
“Teori Berubah Kurt Lewin mengenai arti dari konsep berubah itu sendiri, dan
akan kami cantumkan juga dalam makalah tentang berubah mulai dari sifat, jenis
dan yang paling penting dalam bidang keperawatan yaitu tentang bagaimana
seorang perawat berubah dalam dunia keperawatannya.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa definisi
dari konsep berubah?
2.
Apa teori berubah menurut kurt lewin?
3.
Kunci sukses
strategi untuk terjadinya perubahan yang baik?
4.
Sifat-sifat
perubahan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi konsep berubah.
2. Untuk mengetahu teori berubah menutut Kurt Lewin.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Perubahan
Perubahan merupakan
suatu proses dimana terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap
(statis) menjadi status yang bersifat dinamis, artinya dapat menyusuaikan diri
dengan lingkungan yang ada. Perubahan dapat mencakup keseimbangan personal,
sosial maupun organisasi untuk dapat menjadikan perbaikan atau penyempurnaan
serta dapat menerapkan ide atau konsep terbaru dalam mencapai tujuan tertentu.
Menurut Tiggany dan lutjens (1998, hlm.3), “Perubahan
itu sulit. Perubahan itu membantu. Perubahan itu menyakitkan. Perubahan itu
membantu dan menyakitkan pada saat yang bersamaan perubahan tidak terelakan.
Kita mengabaikan perubahan atas resiko kita sendiri”.
Proses berubah bersifat integral dengan banyak
bidang keperawatan, seperti pendidikan kesehatan, perawatan klien, dan promosi
kesehatan seperti yang di bahas dalam mata kuliah “Promosi Kesehatan”. Proses
berubah ini melibatkan klien indivudu, keluarga, komunitas, organisasi,
keperawatan sebagai prosfesi, dan seluruh sistem pemberian perawatan kesehatan.
Perubahan dapat meliputi mendapatkan pengetahuan, mendapatkan keterampilan
baru, atau mengadaptasi pengetahuan saat ini dari segi informasi baru.
Perubahan ini terutama sulit saat muncul tantangan terhadap nilai dan keyakinan
seseorang, cara berpikir, atau cara berhubungan.
2.2 Sifat-sifat Perubahan
Menurut Lancaster tahun 1982, proses perubahan
memiliki tiga sifat di antaranya:
1.
Perubahan
bersifat berkembang
Sifat perubahan
mengikuti dari proses perkembangan yang ada baik pada individu kelompok atau
masyarakat secara umum. Proses perkembangan ini dimulai dari keadaan atau
yang paling dasar menuju keadaan yang optimal atau matang sebagaimana dalam
perkembangan manusia sebagai makhluk individu yang memiliki sifat fisik yang
selalu berubah dalam tingkat perkembangannya.
2.
Perubahan
bersifat spontan
Sifat berubah
ini dapat terjadi karena keadaan yang dapat memberikan respon tersendiri
terhadap kejadian-kejadian yang bersifat alamiah yang diluar kehendak manusia,
yang tidak dapat diramalkan atau diprediksi sehingga sulit untuk diantisipasi
seperti perubahan keadaan alam, tanah longsor, banjir dan lain-lain. Semuanya
akan menimbulkan terjadi perubahan baik dalam diri, kelompok masyarakat, bahkan
pada sistem yang mengaturnya.
3.
Perubahan
bersifat direncanakan
Perubahan yang bersifat
direncanakan ini dilakukan bagi individu, kelompok atau masyarakat yang ini
mengadakan perubahan kearah yang lebih maju atau pun pada tingkat perkembangan
yang lebih baik dari keadaan sebelumnya, sebagaimana perubahan dalam sistem
pendidikan keperawatan di Indonesia yang selalu mengadakan perubahan sejalan
dengan perkembangan ilmu kedokteran dan sistem pelayanan kesehatan pada
umumnya.
2.3 Teori Perubahan Kurt Lewin
a)
Teori Kurt Lewin
Perubahan adalah
Suatu proses penyadaran tentang perlunya atau adanya kebutuhan untuk berubah.
Dan kebutuhan untuk berubah ini harus dilaksanakan dengan tindakan nyata. Dalam
teori Kurt Lewin ini maka dalam sebuah perubahan ada 3 tahap yang harus dilalui
yaitu:
1.
Tahap Unfreezing (pencarian).
Pada tahap awal ini yang dapat dilakukan bagi
seseorang yang mau mengadakan proses perubahan adalah harus memiliki motivasi
yang kuat untuk berubah dari keadaan semula dengan merubah terhadap
keseimbangan yang lain.
2.
Tahap moving (bergerak).
Pada tahap ini sudah dimulai adanya suatu pergerakan kearah sesuatu
yang baru atau perkembangan terbaru. Proses perubahan tahap ini dapat terjadi
apabila seseorang telah memilki informasi yang cukup serta sikap dan kemampuan
untuk berubah, juga memiliki kemampuan dalam memahami masalah serta mengetahui
langkah-langkah dalam menyesuaikan masalah.
3.
Tahap Refreezing (pembekuan).
Tahap ini merupakan tahap pembekuan dimana seseorang yang
mengadakan perubahan telah mencapai tingkat atau tahapan yang baru dengan
keseimbangan yang baru.
2.4 Jenis-jenis
Perubahan
1. Perubahan
ditinjau dari sifatnya
a. Perubahan spontan
1.
Sebagai
respon terhadap kejadian alamiah yang terkontrol.
2.
Perubahan yang akan terjadi tidak dapat
diramalkan sebelumnya.
b.
Perubahan pada perkembangan
Perkembangan atau kemajuan yang terjadi pada
individu, kelompok dan organisasi dalam pertumbuhan perkembangan.
a.
Perubahan yang
direncanakan
Sebagai upaya yang bertujuan untuk mencampai
tingkat yang lebih baik.
2. Perubahan ditinjau dari sifat keterlibatan
a.
Perubahan
partisipatif
1.
Melalui
penyediaan informasi yang cukup
2.
Adanya sikap
positif terhadap inovasi
3.
timbulnya
komitmen
b.
Perubahan
paksaan (coerced change)
1.
Melalui
perubahan total dari organisasi
2.
memerlukan
kekuatan personal (personal power)
3. Perubahan
ditinjau dari sifat pengelolaan
a.
Perubahan
berencana
1.
Menyesuaikan
kegiatan dengan tujuan dengan titik mula yang jelas dan persiapkan sesuai
dengan tujuan yang akan tercapai
2.
Perubahan acak
atau kacau
3.
Tanpa usaha
mempersiapkan titik awal perubahan
4.
Tidak ada usaha
mempersiapkan kegiatan sesuai dengan tujuan
2.5 Proses Terjadinya Perubahan Serta Motivasi
dalam Perubahan
Dalam proses
perubahan akan terjadi siklus. Siklus dalam sistim perubahan tersebut itulah
yang dinamakan sebuah proses yang akan menghasilkan sesuatu dan berdampak pada
sesuatu. Dalam proses perubahan terdapat komponen yang satu dengan yang lain
dapat mempengaruhi seperti perubahan perilaku sosial, perubahan struktural dan
institusional dan perubahan teknologi.
Pada dasarnya
setiap manusia mengalami proses perubahan dan memiliki sifat berubah, mengingat
berubah merupakan salah satu bagian dari kebutuhan manusia. Perubahan timbul
karena adanya suatu motivasi yang ada dalam diri manusia. Motivasi itu timbul
karena tuntutan kebutuhan dasar manusia sedangkan kebutuhan dasar manusia yang
dimaksud antara lain:
a)Kebutuhan
fisiologis
b)
Kebutuhan keamanan
c)Kebutuhan social
d)
Kebutuhan
penghargaan dan dihargai
e)Kebutuhan
aktualisasi diri
f) Kebutuhan
interpersonal
2.6 Alasan, Faktor Pendorong dan Faktor Penghambat
Terjadinya Perubahan
1.
Alasan perubahan
a.
Perubahan
ditujukan untuk menyelesaikan masalah
b.
Perubahan
dituju untuk membuat prosedur kerja lebih efisien
c.
Perubahan
ditujukan untuk mengurangi pekerjaan yang tidak penting.
2. Faktor pendorong
perubahan
1.
Kebutuhan dasar
manusia
2.
Kebutuhan dasar
interpersonal
3.
Kebutuhan untuk
berkumpul bersama-sama
4.
Kebutuhan untuk
mengendalikan
5.
Kebutuhan untuk
dikasihi, kedekatan & perasaan emosional
3. Factor penghambat perubahan.
Perubahan tidak
selalu mudah untuk dilaksanakan akan tetapi banyak hambatan yang diterimanya
baik hambatan dari luar maupun dari dalam diantara hal yang menjadi dalam
perubahan adalah sebagai berikut :
a.
Ancaman
kepentingan pribadi
b.
Persepsi yang
akurat
c.
Reaksi
psikologis
d.
Toleransi
terhadap perubahan rendah
e.
Kebiasaan
f.
Ketergantugan
g.
Perasaan tidak
aman
h.
Norma
2.7 Kunci Sukses Strategi Untuk terjadinya
Perubahan yang Baik
Keberhasilan
perubahan tergantungdari strategi yang diterapkan oleh agen pembaharu. Hal yang paling penting adalah
harus” Mulai”;
a)
Mulai diri
sendiri
Perubahan dan pembenahan pada diri sendiri,
baik sebagai individu maupu sebagai profesi merupakan titik sentral yang harus
dimulai. Sebagai anggota profesi, perawat tidak akan pernah berubah atau
bertambah baik dalam mencapai suatu tujuan profesionalisme jika perawat belum
memulai pada dirinya sendiri. Selalu mengintropeksi dan mengidentifikasi
kekurangan dan kelebihan yang akan sangat membantu terlaksananya pengelolaan
keperawatan masa depan.
b)
Mulai dari
hal-hal yang kecil
Perubahan yang besar untuk mencapai
profesionalisme manager keperawatan Indonesia tidak akan pernah berhasil, jika
tidak dimulai dari hal-hal yang kecil. Hal-hal kecil yang harus dijaga yang ditanamkan
perawat Indonesia adalah menjaga citra keperawatan yang sudah mulai membaik
dihati masyarakat dengan tidak merusaknya sendiri.
c)
Mulai sekarang,
jangan menunggu-nuggu
Sebagaimana yang disampaikan oleh Nursalam
(2000) lebih sedikit dari pada tidak sama sekali, lebih baik sekarang dari pada
harus terus menunggu. Manfaatkan kesempatan yang ada merupakan konsep manejemen
keperawatan saat ini dan masa yang akan datang. Kesempatan tidak akan datang
dua kali dengan tawaran yang sama.
2.8
Change Agent
Dalam perkembangan karier profesional, setiap
individu akan terpanggil untuk menjadi agen pembaharu.Menjadi agen pembaharu
akan menjadikan hal yang sangat menarik dan menyenangkan sebagai bagian dari
peran profesional. Keadaan tersebut akan terjadi, jika anda merespon setiap
suatu perubahan disekelilinganda(Vestal,1999).
1.
Pertama yang
harus dilakukan adalah mengontrol perilaku anda cara bagaimana anda mengelola
perubahan. Anda dapat memilih sebagai pioner, penjelajah dan seorang yang
berfikiran positif serta pelaku dengan motivasi yang tinggi. Anda dapat memulai
dengan mengurangi/ menghilangkan hambatan – hambatan dan memulai setahap demi
setahap. Kali ini tidak berat untuk melihat perawat dapat mengontrol perilaku
tersebut, sehingga perawat akan menjadi pemimpinyangbaikpadamasadepan.
2.
Untuk menjadi
seorang agen pembaharu yang efektif, anda perlu menjadi bagian dari perubahan.
Tidak menjadi orang yang resisten terhadap perubahan, berpartisipasi aktif
dalam perubahan yang sedang berlangsung akan menjadikan peran anda menjadi
lebih bermakna dikemudian hari.
3.
Menseleksi
setiap suatu fenomena dan memilih hal – hal yang akan dirubah. Perubahan bukan
hanya hal – hal yang mudah, tetapi hal – hal yang membutuhkan suatu tantangan.
Sebagaimana orang bijak mengatakan “siapa saja bisa berhasil menyebrangi di
laut yang tenang, tetapi keberhasilan menyebrangi ombak akan mendapatkan
penghargaan yang sesungguhnya”.
4.
Hadapilah
setiap perubahan dengan senang dan penuh humor. Yakinkan bahwa perubahan adalah
hal yang sulit, dan menjadi agen pembaharu akan lebih sulit. Jika anda mengalami
stres karena terlalu serius dalam perubahan tersebut, maka anda akan mengalami
gangguan kesehatan.
5.
Selalu
berpikiran ke depan daripada hanya merenungi hal – hal yang sudah terjadi pada
masa lalu (fix the past). Berpikirlah suatu cara terbaru dan kesempatan untuk
terlaksananya suatu perubahan. Belajarlah dari kesalahan, dan brpikir terus ke
depan akan menjadikan anda seorang agen pembaharu yang sukses. Hal yang harus
disadari bahwa apa yang akan anda lakukan sekarang belum tentu dapat bermanfaat
untuk masa depan. Oleh karena itu kesuksesan dalam perubahan harus disertai
langkah – langkah antisipatif untuk kesuksesan institusidimasadepan.
2.9 Perubahan dalam Keperawatan
Dalam
perkembangannya keperawatan juga mengalami proses perubahan seiring dengan kemajuan
dan teknologi. Alasan terjadinya perubahan dalam keperawatan antara lain:
a)
Keperawatan
sebagai suatu profesi yang diakui oleh masyarakat dalam memberikan pelayanan
kesehatan melalui asuhan keperawatan tentu akan dituntut untuk selalu berubah
kearah kemandirian dalam profesi keperawatan, sehingga sebagai profesi akan
mengalami perubahan kearah professional dengan menunjukkan agar profesi
keperawatan diakui oleh profesi bidang kesehatan yang sejajar dalam pelayanan
kesehatan.
b)
Keperawatan
sebagai bentuk pelayanan asuhan keperawatan professional yang diberikan kepada
masyarakat akan terus memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat dengan mengadakan
perubahan dalam penerapan model asuhan keperawatan yang tepat, sesuai dengan
lingkup praktek keperawata.
c) Keperawatan sebagai ilmu pengetahuan harus selalu berubah dan berkembang
sejalan dengan tuntutan zaman dan perubahan teknologi, karena itu dituntut
selalu mengadakan perubahan melalui penelitian keperawatan, sehingga ilmu
keperawatan diakui secara bersama oleh disiplin ilmu lain yang memilki landasan
yang kokoh dalam keilmuan.
d) Keperawatan sebagai komunitas masyarakat ilmiah harus selalu menunjukkan
jiwa profesional dalam tugas dan tanggung jawabnya dan selalu mengadakan
perubahan sehingga citra sebagai profesi tetap bertahan dan berkembang.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perubahan merupakan suatu proses dimana
terjadinya peralihan atau perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status
yang bersifat dinamis, artinya dapat menyusuaikan diri dengan lingkungan yang
ada.
Perbahan menurut kurt
lewin adalah Suatu
proses penyadaran tentang perlunya atau adanya kebutuhan untuk berubah. keberhasilan
perubahan tergantungdari strategi yang diterapkan oleh agen pembaharu. Hal yang paling penting adalah
harus” Mulai”;
a)
Mulai diri
sendiri
b)
Mulai dari
hal-hal yang kecil
c)
Mulai sekarang,
jangan menunggu-nuggu
Sifat-sifat
perubahan:
a)
Perubahan
bersifat berkembang
b)
Perubahan
bersifat spontan
c)
Perubahan
bersifat direncanakan
B.
Saran
Demikian makalah ini
kami susun. Dan penyusun mengucapkan banyak terima kasih atas pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikannya.
Kami merasa cukup
sekian kata penutup yang disampaikan. “Tak ada gading yang tak retak”. Dalam
makalah ini penyusun merasa masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dan
kritik yang dapat membangun perbaikan makalah ini sedikit banyak kami ucapkan
terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Nois
M, Nursalam. 2007. Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan
Professional Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
Kuntoro,
Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
0 komentar:
Post a Comment